A. Resensi
Novel Mengungkap Rahasia
B. Identitas Buku : Judul Buku :
Menjaring Matahari
Pengarang : Fahri Asiza
Penerbit : Gema Insani
Tahun : 2004
Jumlah Halaman : 240 halaman
Penerbit : Gema Insani
Tahun : 2004
Jumlah Halaman : 240 halaman
Harga : Rp. 40.900
C.
Sinopsis Buku :
Kisah ini berawal dari 7 orang mahasiswa dari
Jakarta yang sedang melakukan KKN atau Kuliah
Kerja Nyata di sebuah desa yang jauh berada pada puncak gunung. Warga desa tersebut sangat ramah dan menyambut mereka dengan suka cita, terutama kepala desa dari desa tersebut, yaitu Pak Daud. Saat sedang melakukan survei tentang buta huruf pada masyarakat, tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan terjadi. Warga desa setempat ternyata menyembah dan memuja matahari dan upacara penyembahan tersebut dipimpin oleh seorang pria yang bernama Pak Muchtar dan orang-orang pengikutnya menyebutnya dengan nama Mamak Ajengan. Itulah penyebab mushola yang berdiri di desa tersebut sepi dan hanya beberapa orang saja yang mau sholat dan itulah yang dapat menjawab rasa penasaran mereka terhadap kejadian pada saat awal mereka datang pada desa tersebut.
Kerja Nyata di sebuah desa yang jauh berada pada puncak gunung. Warga desa tersebut sangat ramah dan menyambut mereka dengan suka cita, terutama kepala desa dari desa tersebut, yaitu Pak Daud. Saat sedang melakukan survei tentang buta huruf pada masyarakat, tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan terjadi. Warga desa setempat ternyata menyembah dan memuja matahari dan upacara penyembahan tersebut dipimpin oleh seorang pria yang bernama Pak Muchtar dan orang-orang pengikutnya menyebutnya dengan nama Mamak Ajengan. Itulah penyebab mushola yang berdiri di desa tersebut sepi dan hanya beberapa orang saja yang mau sholat dan itulah yang dapat menjawab rasa penasaran mereka terhadap kejadian pada saat awal mereka datang pada desa tersebut.
Pratiwi yang dengan terang-terangan menentang
perbuatan tersebut mendapatkan beragam kejadian yang sangat memilukan dan
menguji keimanannya. Suatu hari saat Pratiwi sedang berjalan-jalan dengan salah
satu warga desa tersebut yang bernama Abdullah, difitnah berzina oleh Sobran
yang merupakan anak dari juragan terkenal dan sangat dihormati oleh warga
kampung yang bernama Juragan Karoman, selain itu dia juga merupakan sahabat
kecil dari Abdullah yang kemudian memusuhi Abdullah hanya karena seorang wanita
yang bernama Rahmi yang ternyata lebih memilih mencintai Abdullah dari pada dirinya.
Setelah kejadian yang menggemparkan warga desa tersebut, beragam kejadian masa lampau akhirnya terkuak kembali. Mulai dari pelaku pembunuhan Marni yang dianggap warga desa mati bunuh diri, pembunuhan Karta yang merupakan kekasih Marni dan merupakan salah satu saksi kunci yang dapat memberikan kesaksian bahwa Pratiwi dan Abdullah tidak berzina, kemudian terkuak juga bahwa ternyata Juragan Karomanlah yang membunuh Marni setelah memperkosanya dan menyuruh Pak Muchtar untuk menyebarkan ajaran menyembah dewa matahari untuk menutup-nutupi seluruh kejadian tersebut.
Dengan terkuaknya seluruh kejadian masa lampau tersebut, akhirnya dapat membuktikan bahwa Pratiwi dan Abdullah tidak bersalah. Dan ia bersama 6 temannya dapat menyelesaikan tugas laporan mereka tepat waktu.
Setelah kejadian yang menggemparkan warga desa tersebut, beragam kejadian masa lampau akhirnya terkuak kembali. Mulai dari pelaku pembunuhan Marni yang dianggap warga desa mati bunuh diri, pembunuhan Karta yang merupakan kekasih Marni dan merupakan salah satu saksi kunci yang dapat memberikan kesaksian bahwa Pratiwi dan Abdullah tidak berzina, kemudian terkuak juga bahwa ternyata Juragan Karomanlah yang membunuh Marni setelah memperkosanya dan menyuruh Pak Muchtar untuk menyebarkan ajaran menyembah dewa matahari untuk menutup-nutupi seluruh kejadian tersebut.
Dengan terkuaknya seluruh kejadian masa lampau tersebut, akhirnya dapat membuktikan bahwa Pratiwi dan Abdullah tidak bersalah. Dan ia bersama 6 temannya dapat menyelesaikan tugas laporan mereka tepat waktu.
D.
Jenis Buku
Novel karya Fahri Asiza ini merupakan novel
fiksi remaja islami yang harus dibaca oleh semua kalangan masyarakat, baik
remaja ataupun dewasa. Karena novel ini termasuk novel yang dapat dikategorikan
ke dalam novel yang dapat menggugah semangat dan memperkuat keyakinan bagi pembaca.
E.
Penilaian
v Unsur Intrinsik :
1. Tema :
Kesabaran membawa kebaikan
2. Alur Cerita :
Alur maju
3. Perwatakan :Cara
pengarang menggambarkan tokoh-tokoh
dalam cerita ini sangat menarik.
4. Amanat :
Memberikan
kita pelajaran untuk tidak goyah dalam mempertahankan iman dan keyakinan kita
terhadap agama yang kita anut serta mengajarkan kepada kita untuk tidak
dibutakan oleh yang namanya cinta.
5. Gaya bahasa :
Mudah
dimengerti oleh pembaca, walaupun pembaca tersebut awam terhadap karya sastra.
v Unsur Ekstrinsik :
1. Biografi pengarang :
Fahri Asiza, lahir di Jakarta, 6 September 1968 dengan
nama Mohammad Fahri. Tulisan pertamanya yang berjudul Seragam dimuat di Suara Karya
Minggu pada saat ia duduk di kelas satu SMP. Tulisannya yang berupa cerpen
(sekitar 250 buah), cerbung, laporan perjalanan, puisi, esai, kritik,film,
resensi buku, dimuat di Suara Pembaruan,
Media Indonesia, Warta Kota, Pelita,
Jayakarta, Suara Karya, Terbit, Mutiara, Serasi, Wanita Indonesia, dan majalah Sarinah, Femina, Gadis, HAI, Mode, Bobo,
Anita Cemerlang, Idola, Mahkota, Romansa, dan Tablo. Pernah juga melahirkan
serial VAL yang dimuat di majalah HAI.
Novel pertama yang pernah ditulisnya pada saat kelas tiga
SMA (1986) berjudul Trio Korvia :
Komplotan Penyelundupan Heroin. Buku lainnya antara lain novel Wajah dalam Cermin dan Sang Pemburu
(1995), Ray: Biarkan Semua Berlalu (2003),
serial cerita silat Pendekar Bayangan
Sukma, Rajawali Emas, dan Raja Naga, serial
Syakila 1: Bom!!! dan Syakila 2: Tragedi!!! (2003), Rangga : Luka Cinta Rangga (2003).
Kini, suami dari Ir. Yuary Farradia, MSc. Dan ayah dari
Mohammad Rifal Aldifa Hidayah ini tinggal di Pamulang. Juga aktif menulis
skenario untuk serial LUV di RCTI.
2. Nilai Sosial :Kita
harus saling membantu dengan orang lain.
3. Nilai Moral :Kita
harus sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua.
4. Nilai Agama :Kita
tidak boleh menyembah selain Allah SWT.
F.
Kelebihan
Hal
yang menarik dari novel karya Fahri Asiza ini adalah alur cerita yang membuat
orang berdebar-debar dan berusaha menebak bagaimana kelanjutan dari cerita
tersebut. Selain itu, judul yang digunakan sangat menarik dan kertas yang
digunakan untuk mencetak buku ini merupakan kertas hvs bagus yang tidak mudah
rusak.
G.
Kekurangan
Namun dengan segala kemenarikannya, novel ini
memiliki kelemahan yaitu pada gambar atau ilustrasi yang berada pada sampul
novel ini. Karena gambar sedikit buram dan ilustrasinya kurang menarik. Meski
demikian, novel ini dapat memikat pembacanya dan membuat para pembaca
berdebar-debar saat menelusuri jalan cerita pada novel ini.
H.
Simpulan
Novel
karangan Fahri Asiza merupakan novel yang layak untuk dibaca, karena didalam
novel ini terdapat hal-hal yang menarik, yang dapat kita ambil manfaaatnya.
Oleh karena itu kita patut membacanya dan kita bisa juga mempraktikannya dalam
kehidupan sehari- hari terutama hal - hal yang positif yang terdapat pada
cerita novel ini bukan hal-hal yang negative. Anda juga bisa memiliki novel ini
dengan membelinya di toko buku terdekat, yang ada di sekitar anda.
by : Ahmad Fathurrozie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar