Khawarij
Khawarij adalah
bentuk jamak dari kharij. Kata ini berarti orang yang menyempal dari
kepatuhannya kepada pemimpin atau imam yang sah. Seorang Khawarij
mendemonstrasikan ketidakpatuhannya, dan membentuk wilayah tersendiri yang
eksklusif. Ulama fiqih menyebut kaum Khawarij dengan istilah al-baghy atau
pemberontak. Kaum Khawarij adalah sekelompok kaum Syi'ah yang menyempal dari
kepemimpinan 'Ali ibn Abi Thalib.
Mereka tidak menyetujui tahkim (arbitrase) untuk
perdamaian dalam perang Siffin, sebagaimana masyhur dalam sejarah.
Kaum Khawarij memang
menyempal dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Rasulullah
mengeluarkan perintah perang melawan kaum Khawarij, sebagaimana disebutkan di
dalam beberapa hadits sahih. Namun, walaupun begitu, kaum Khawarij tidak
tergolong sengaja berbuat dusta. Bahkan, menurut para ulama, mereka dikenal
jujur. Kaum Khawarij memandang sikap berdusta sebagai dosa besar yang
menyebabkan seorang Muslim menjadi kafir, sekalipun diterapkan sekedar untuk
bercerita fiktif tentang sesama manusia yang bukan Nabi. Saya belum menemukan
satu riwayat sahih yang menyebutkan bahwa Kaum Khawarij berbuat dusta tentang
diri Rasulullah.
Menurut Dr. Mustafa
as-Siba'i: "Saya telah berusaha mencari data
otentik untuk menguatkan asumsi bahwa kaum Khawarij mengarang hadits palsu.
Tetapi, saya belum menemukan bukti itu. Saya malah menemukan data-data ilmiah
yang menyatakan kebalikan asumsi tersebut." Sementara itu Abu Dawud
menegaskan: "Di muka bumi ini, tidak ada yang lebih sahih dibanding hadits
kaum Khawarij". Ibn Taymiyah memberikan pernyataan senada: "Tidak
seorang pun di muka bumi ini yang lebih jujur dan lebih adil daripada kaum
Khawarij." Kaum
Khawarij, menurut ibn Taymiyah, tidak pernah sengaja berbuat dusta. Bahkan
mereka dikenal sangat jujur, sehingga ada yang mengatakan bahwa hadits kaum
Khawarij adalah yang paling sahih. Kepada seorang Rafidhah, Ibn Muthar
ar-Rafidhah, Ibn Taymiyah berkata keras begini: "Kami
maklum bahwa kaum Khawarij tak lebih baik dari kami. Namun, kami tidak punya
alasan untuk menuduh mereka berdusta. Menurut penelitian kami, mereka, ternyata
berpegang teguh kepada prinsip kejujuran, baik itu menguntungkan mereka atau
mencelakakan. Sedangkan anda (kaum Rafidhah), jujur hanya sebatas tahi lalat.
Kaum Khawarij dikenal
pemberani dalam membela kebenaran dan menghadapi para penguasa. Mereka jujur
dan polos. Leluhur mereka berasal dari Arab murni, yang secara alamiah mewarisi
sifat dan karakter itu. Mereka juga dikenal banyak beribadah. Rasulullah
bersabda: "Shalatmu terlihat hina bila dibanding shalat mereka."
Namun, dengan sifat mereka yang unik itu, mereka dianggap sesat karena membikin
bid'ah, yang timbul dari kesalahan tafsir terhadap sebagian ayat al-Qur'an dan
hadits.
Kaum Rafidhah
merupakan kebalikan kaum Khawarij. Bid'ah yang dilakukan kaum Rafidhah timbul
dari sikap pura-pura Islam (zindiq) dan dari kekafiran (ilhad). Mereka
menghalalkan sikap dusta, yang disebut taqiyyah, sebagai ajaran agama. Mereka
membikin hadits-hadits palsu untuk membenarkan sikap mengutamakan Ahlul Bayt
dan menghinakan para sahabat. Mereka berlebih-lebihan dalam melakukan semua
itu, sesuka hati, hingga ke batas ekstrimitas yang memalukan. Ini diakui oleh
ibn Abil Hadid di dalam buku komentarnya terhadap kitab Nahj al-Balaghah karya
'Ali ibn Abi Thalib. Ibn Abil Hadid menulis begini: "Ketahuilah,
hadits-hadits palsu yang menerangkan keutamaan (Ahlul Bait) berasal dari
orang-orang Syi'ah."
Penganut Rafidhah
umumnya para agamawan politik yang menjilat kepada para penguasa, dengan cara
berkhianat kepada ummat. Sejarah mencatat pengkhianatan mereka. Misalnya,
ketika Hulagu Khan hendak menaklukkan Baghdad, sejumlah tokoh Rafidhah seperti
Nasiruddin al Thusi, Ibn al-Alqami dan ibn Abil Hadid, berusaha mengelabui
al-Mu'tashim, khalifah 'Abbasiyah waktu itu. Itu sebabnya, ulama hadits
menerima riwayat kaum Khawarij, tetapi menolak riwayat kaum Rafidhah. Jelasnya,
ada dua sebab. Pertama, bid'ah yang diciptakan kaum Khawarij timbul dari
kebodohan dan kesalahan mentakwil ayat al-Qur'an dan Sunnah. Sedangkan bid'ah
kaum Rafidhah timbul dari sikap zindiq dan ilhad. Kedua, kaum Khawarij itu
jujur serta mengharamkan sikap berdusta kepada sesama manusia, apalagi mengenai
Rasulullah saw. Sementara itu, kaum Rafidhah bahkan menjadikan cara berdusta
sebagai agama, selama cara itu dapat menguatkan pendapat bid'ah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar