Sabtu, 17 November 2012

Resensi Novel Ayat - ayat cinta


Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta


Identitas Novel Ayat Ayat Cinta

Judul               : Ayat Ayat Cinta

Penulis             : Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit           : Republika
Tebal               : 411 halaman


Sinopsis Novel Ayat Ayat Cinta

                Fahri bin Abdullah Shiddiq adalah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar Cairoyang berasal dari Indonesia. Dia tinggal di sebuah flat sederhana bersama keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia. Fahri adalah orang yang“lurus” dan sangat disiplin terhadap peta hidupnya. Dari peta hidupnya itu, tersurat bahwa tujuan utama yang ingin dia capai ialah lulus S2 Al Azhar.
Namun, Fahri nampaknya tidak bisa lepas dari kisah percintaan yang dia alami di Mesir yang rupanya sudah menjadi qadha baginya. Wanita pertama yang ikut bersandiwara dalam kisah percintaannya adalah Maria. Gadis Kristen Koptik yang mengagumi Al Quran itu adalah tetangga satu flat Fahri. Keluarga Maria sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Kekagumannya terhadap Fahri berubah menjadi cinta. Sayah, cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.

Selain Maria, ada Nurul yang juga jatuh hati pada Fahri. Sebenarnya, Fahri menaruh hati pada gadis manis, anak seorang kyai terkenal itu. Namun, fahri tidak pernah menunjukkan perasaannya lantaran rasa mindernya yang hanya anak seorang petani.
Setelah itu ada Noura. Noura juga merupakan tetangga Fahri yang selalu disiksa ayahnya sendiri. Fahri hanya berempati dengan Noura dan ingin menolongnya, tidak lebih. Namun, Noura mengharap lebih. Inilah yang menjadi masalah besar ketika Fahri harus mendekam di penjara lantaran Noura Menuduh Fahri memperkosanya.
Yang terakhir adalah Aisha. Dialah gadis yang dipilih Fahri untuk menjadi pendamping hidupnya. Kisah perjumpaannya dengan Aisha dimulai dari pertemuan di Metro sampai perjodohannya oleh rekannya sendiri yang merupakan paman Aisha, Eqbal. Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Saat tertimpa musibah, saat Fahri dipenjara atas tuduhan dari Noura, saat itulah Fahri di uji oleh Tuhannya. Namun, musibah itu justru memperkuat imannya. Dan saat peristiwa itulah yang melibatkan Maria sebagai saksi kunci Fahri yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Maria yang sedang sekarat karena merindukan Fahri tidak bisa hadir dalam persidangan. Hal inilah yang juga menjadi ujian kesetiaan cintanya pada Aisha karena hanya dengan sentuhan dan ucapan sayang dari Fahri, Maria dapat tersadar.
Fahri pun menikahi Maria. Dari diary Maria, Fahri tahu betapa Maria mencintainya. Saat itulah Maria dapat hadir dalam persidangan untuk menjadi saksi yang pada akhirnya dapat membebaskan Fahri.
Fahri, Aisha, dan Maria hidup bahagia. Namun, Sang Khalik memiliki kehendak yang lain. Penyakit Maria kembali kambuh dan ia pun meninggal. Ia meninggal saat sedang memiliki wudhu. Ia meninggal dalam keadaan Islam.


KELEBIHAN
  • Ceritanya begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh 
  • Penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan
  • Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa vulgar.


KEKURANGAN

  • Seorang pria dicintai empat orang wanita. Mungkinkah? Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, rasanya aneh jika ada pria yang di”gilai” oleh empat orang wanita sekaligus. Baik Aisha, Maria, Noura, dan Nurul menginginkan Fahri menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri! Mungkinkah hal yang demikian ada dalam kehidupan nyata? 
  • Noura frustasi karena tidak mendapatkan cinta Fahri. Ia lantas memfitnah Fahri dengan tuduhan yang kejam. Benarkah ada seorang wanita yang seperti Noura dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah cinta. Tidak akan berubah menjadi pisau yang dapat menusuk dari belakang.


KEBERMANFAATAN

  • Merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang islam 
  • Dengan membaca novel ini kita dapat mengetahui geografi kota Mesir serta sosial budaya Timur Tengah tanpa harus pergi ke sana.
  • Memberikan contoh pada kita tentang sebuah pernikahan yang baik dan sesuai syariat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar